SEMARANG – Wajah sumringah nampak pada para Sahabat Yakua dari berbagai kota yang menghadiri gelaran Majelis Ta’lim dan Silaturahmi Sahabat Yakua pada Ahad pagi (07/11/2021) di Hotel Grasia, Semarang. Setelah hampir dua tahun tidak bertatap muka, akhirnya para Sahabat Yakua bisa melepas kerinduan.
Pembina Yakua, H. Subandi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Yakua sebagai yayasan sosial keagamaan tetap konsisten melaksanakan program amal dalam bidang pendidikan, kemanusiaan, dan da’wah. “Kita semua bersyukur hari ini bisa kembali bertatap muka setelah hampir dua tahun hanya berkomunikasi secara virtual,” tutur H. Subandi. Ia mengharapkan agar Sahabat Yakua terus bersemangat dalam menjalin silaturahmi dan bersama-sama beramal melalui wadah Yakua.
Jamaah kemudian diajak bertadarus Al-Qur’an dipandu oleh Dr. Rahayu Puji Haryanti atau yang akrab disapa Bunda Yayuk. Tadarus berjalan dengan hikmad. Jamaah membaca Surah Al-Baqarah secara bergiliran ‘ain demi ‘ain. Selama masa pandemi, tadarus dilaksanakan secara daring. Baru kali itu bisa lakukan secara luring. Yang menarik adalah ada beberapa jamaah yang baru pertama kali bertemu muka setelah berbulan-bulan bertadarus bersama secara daring melalui Telegram Group Yakua.
Selepas tadarus, Ustadz Ahmad Miftahuddin, MA yang merupakan salah satu narasumber tetap pada Majelis Ta’lim Yakua menyampaikan materi. Merujuk kepada karya Syaikh Said Ramadan al-Bouti, Ustadz Miftah menyampaikan materi dengan judul “Di antara Sunatullah untuk HambaNya.” Dalam paparannya, ia mengetengahkan bukti-bukti keadilan Allah. Jika Allah SWT berkehendak, mudah saja seorang hamba dimasukkan ke dalam surga atau neraka, karena surga dan neraka itu juga milik Allah. Tetapi di akhirat kelak, Allah SWT akan menghitung amal ummat manusia dengan teliti dan juga menghadirkan saksi-saksi untuk mengadilinya. Dengan demikian, keputusan yang dijatuhkan kepada seorang hamba adalah adil dan tidak mendhalimi. Ustadz Miftah juga menerangkan perihal silsilah ilmu dari Kitab Fathul Qarib yang ia bawakan secara rutin pada Majelis Ta’lim Yakua.
Meriah dan Mandi Hadiah
Pertemuan silaturahmi dan ta’lim berjalan dengan hikmad sekaligus meriah penuh kegembiraan. Yusnita Sylvia Ningrum dari Kudus menuturkan bahwa putrinya, Nadia, mendorongnya untuk hadir ke pertemuan tersebut karena ia sangat ingin bertemu dengan Bunda Nastiti yang selama ini hanya ia dengar suaranya melalui acara Tadarus Qur’an secara daring. Pertemuan antara Nadia dan Bunda Nastiti dan Sahabat Yakua yang lain berlangsung penuh kegembiraan. Suasana makin bertambah meriah ketika Nur Rahayu Utami atau yang akrab disapa Bunda Utami yang bertindak sebagai MC mulai membagi-bagikan door prize dengan berbagai cara unik. Bersama dengan Rohani yang hari itu menjadi moderator ta’lim, Bunda Utami sukses “mengerjai” para jamaah hingga terpingkal-pingkal. Semua jamaah bergembira dan mendapatkan hadiah-hadiah istimewa, mulai dari snack, buku, herbal, hingga kompor gas.
Majelis Ta’lim Yakua
Kajian rutin secara daring terus berjalan sehari dua kali. Pukul 05.15 WIB via Zoom untuk Kajian Kitab. Pukul 18.10 WIB via Telegram Group untuk tadarus Al-Qur’an. Sementara kajian secara tatap muka di rumah-rumah anggota juga kembali dibuka. Sahabat Yakua yang berkeinginan untuk menjadi tuan rumah agar melapor kepada pengurus Yakua. (Hamzah)
Home
Alhamdulillah untuk kesempatan silaturahmi, tadarus, dan kajian offline bersama sahabat Yakua setelah kurang lebih 2 tahun daring.
Semua senang, anak saya terutama… senang sekali dapat bertemu langsung dengan Bunda Nastiti…. dan full day quality time dengan mamanya hehehehe
Barakallahu fiik Yakua. Aamiin